Bismillah
---
Empat
"Nak aku beritahu sesuatu?"
"Apa dia?"
"Tentang kebenaran"
"Whoa. Hold your horses. Dari raut wajah kau, dengan senyum sinis tu, kenapa aku rasa kebenaran ni menyakitkan ya?"
"Well, that's the thing about truth, truth hurts."
"Dan kau nak beritahu pasal kebenaran yang menyakitkan ni sebab... ?"
"Aku rasa kau patut tahu. Sebenarnya..."
Secara automatik, dia mengangkat tangan kanannya, kelima-lima jari disesarkan, seolah-seolah bergerak untuk menghalang daripada terkeluarnya kata-kata yang mampu menjatuhkan lagi semangatnya "KEJAPPPP. Aku rasa, aku pilih untuk tak nak dengar. Or at least, bukan daripada kau. Kalau kau tahu benda ni akan sakitkan aku, then, aku nak dengar daripada orang lain."
"Tapi kau kena tahu benda ni! Biasalah kebenaran, kebenaran menyakitkan."
"Tapi kau dah fikir ke, benda ni akan jadi lebih membantu atau lebih harmful sekarang? Serius aku rasa, aku tak nak tahu. Biar aku cari sendiri. Siapa lagi yang tahu benda ni?"
"L. L tahu."
"Okay, nanti biar aku tanya dia. Aku akan tanya bila perlu."
---
There are truths you already know, and you could not bear the other party to know that you do know. Simply cause you are not ready to get involved in a mess.
The next time around, help me be less impulsive. Help me calm down. Help me control my tongue. Help me control my anger.
Astargfirullah.
Love,
Nora
Sunday, September 01, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
but of course
Bismillah So, it has been done. A visit to the mental health practitioner. Starting therapy and new medications. Perhaps a flaw in the pl...
-
Bismillah O Allah, grant this heart peace, for I am at lost right now. I think I broke my own heart. Can you make it that it was purely ...
-
Bismillah. The cake. The one I had to carry all the way to the restaurant. Hehe. Punishment for not keeping the mouth shut. (Komawayo housem...
-
"Kalau ada peluang lagi, tiada sebab untuk bersedih" ----- I failed Genetics, but Alhamdulillah that I went for the exam or else I...
No comments:
Post a Comment